[ad_1]
“Indonesia membutuhkan kurang lebih 250 milliar dolar AS untuk investasi agar terlepas dari bencana iklim menurut laporan Biennial Replace File (BUR) di Tahun 2018,” ujar Prof. Jatna dalam keterangannya, Sabtu.
Untuk itu katanya diperlukan kolaborasi antara pihak pemerintah dan swasta bersama universitas karena yang dibutuhkan bukan hanya investasi keuangan saja, tapi juga investasi riset.
Baca juga: UI-Mico Biomed jalin kerja sama riset dan pengembangan bidang kesehatan
Ia mengatakan penjelasan mengenai signifikansi dari persetujuan pendanaan dari inexperienced local weather fund untuk proyek pengurangan emisi dari deforestasi dan degdarasi hutan berbentuk end result primarily based fee sebesar 300 juta dolar AS di tahun 2020.
Dalam pendapat Prof. Jatna, hal tersebut sangat signifikan sekali karena Indonesia sangat berhasil mengurangi deforestasi yang mengakibatkan para donor dari luar negeri tertarik untuk memberikan bantuan.
“Indonesia sangat berhasil mengatasi deforestasi. Pada tahun 2015, angka deforestasi kita sangat tinggi karena ada kebakaran hutan akibat dari el nino,” katanya.
Baca juga: Perpustakaan UI punya visi jadi perpustakaan riset berkelas dunia
Kemudian lanjut dia di tahun 2016 angka deforestasi tersebut menurun dengan signifikan, sehingga para pendonor tertarik karena melihat Indonesia sangat serius dalam mengatasi permasalahan ini, seperti Norwegia yang menjadi pendonor terbesar.
Direktorat Inovasi dan Science Techno Universitas Indonesia (UI) telah menyelenggarakan webinar dengan tema Local weather Alternate Problem: Making ready fo Indonesia’s Inexperienced and Suistanable Long term secara bold melalui zoom dan reside youtube, Jumat (11/6).
Webinar dibuka dengan sambutan dari Rektor UI, Prof. Ari Kuncoro yang dilanjutkan dengan penyampaian keynote speech oleh Menteri Keuangan Republik Indonesia, Sri Mulyani, Ph.D. Pembicara yang hadir pada webinar ini adalah Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan RI, Febrio Nathan Kacaribu, Ph.D. dan Ir. Laksmi Dewanti, MA. selaku Direktur Jenderal Pengendalian Perubahan Iklim Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan sebagai narasumber.
Baca juga: UI hasilkan berbagai produk inovasi dan lakukan berbagai riset selama pandemi COVID-19
Setelah pemaparan materi oleh narasumber, acara diteruskan ke sesi diskusi bersama para panelis, lalu ditutup dengan sesi tanya jawab. Sesi ini diisi oleh para pembahas, yaitu Direktur Middle for Sustainable Infrastructure Building UI, Mohammed Ali Berawi, Ph.D. dan Chairman of Analysis Middle for Local weather Alternate UI, Prof. Jatna Supriatna, Ph.D., yang menjawab berbagai pertanyaan maupun menanggapi gagasan yang masuk.
[ad_2]
Source link